Ketika stunami itu datang
dan tangisan terdengar dari segala penjuru...
masing-masing insan berlarii.. dan berlari..
aku meneriakkan nama ibuku..
ayahku.. adikku.. dan juga kakakku...
semua wargaku... aku terjatuh...
namun siapa yang peduli ?
merekapun menjerit, menangis...
takud..
bingung...
dan tak mampu berfikir lagi....
itulah keadaan kami, ketika stunami itu mendatangi kehidupan kami yang indah..
ketika kami dengan tanah kami yang subur telah ,hilang...
tinggallah kami.. para korban beserta pedih luka dihatii...
kini aku sendirii...
meratapi kesendirianku..
ketakutanku...
keputusasaanku...
kegelisahanku...
harapanku...
dalam kesendirianku ini adalah..
bahwa Tuhan, akan mengampuni segala dosa-dosaku yang telah lalu..
berdoa..
bahwa kesemdirianku saat ini akan membuatku semakin beriman pada-Mu
berdoa...
ayah..
ibu..
kakak dan adikku serta seluruh saudaraku...
diberikan rahmat oleh-Mu Tuhan..
ini hanya sebagai perwakilan persaan dan asa mereka yang bisa terekam dalam sebuah gambar diam tapi menyimpan beribu makna. mungkin ini hanya beberapa perwakilan telah lalu yang masih banyak mengajak kita untuk bercerita tentang indahnya negeri ini,indahnya islam ini, dan damainya dunia..
semoga..luka dan asa menjadi sebuah pelajaran bagi kita yang menanggung masa depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar